30 Des 2013

Maafkan aku jika salah dan khilaf selalu menyertai diri yang hina ini

Maafkan aku jika salah dan khilaf selalu menyertai diri yang hina ini



Akhir – akhir ini melelahkan jiwa dan ragaku, sejuta khayal dan angan menggelayuti  menjadikan diriku lelah dan terbebani tapi apakah harus kutinggalkan semua itu ditengah jalan kehidupan ini? Sedang masa depan menatap dan menanti untuk kuhampiri, jiwaku penuh dengan gejolak Tanya yang entah kapan hal itu akan berakhir sedang detik demi detik dengan angkuhnya meninggalkanku, sejuta kenangan terbersit dalam pikir yang semakin hari semakin terjejali bermacam kebimbangan antara kebahagiaan diri dan kebahagiaan insan lain.


Ya Allah, hamba lelah saat ini, beragam belenggu menghalangi langkah kaki hamba, bermacam beban menimpa pundak hamba-Mu ini, mungkin hamba Engkau pilih untuk semua ini agar hamba menjadi lebih baik daripada insan lain dan sebuah ujian yang Engkau hadirkan dalam kehidupan hamba ini dan hamba yakin ada makna dalam semua yang Engkau hadirkan dalam setiap beban dan ujian ini.

Hamba terbebani Ya Allah saat ini karena hamba hanya insan_Mu yang amat lemah untuk melepas belenggu dan meringankan beban ini sendiri tanpa kuasa-Mu, tangis hamba pecah disujud hamba malam ini karena telah menyakiti insan lain saat ini, kejujuran hambapun harus menyakiti banyak insan tetapi apakah hamba harus tetap berjalan sedang kebohongan pada hati ini menyertai dalam tiap langkah hamba mengarungi samudera kehidupan yang semakin bergelombang  ini.

Salahkah hamba jika harus memilih yang sesuai dengan apa yang ada dalam hati? Tetapi apakah juga benar jika harus membuat banyak insan-Mu tersakiti..?. Ya Allah apakah memang Engkau hadirkan hamba didunia ini untuk membahagiakan insan lain tanpa sedikitpun kebahagiaan untuk diri hamba sendiri..? Maafkan hamba saat ini jika sering memberikan sejuta tanya kepada Engkau karena hamba tiada tempat bertanya lagi selain Engkau.

Beban ini telah mendatangkan sejuta pernik karaguan dan kebingungan diri ini Ya Allah, hamba penat dan serasa tak mampu tuk memilih antara membahagiakan manusia lain atau jujur dengan apa yang ada dalam diri hamba sendiri.

Duhai seseorang yang merasa terbebani dengan apa yang semua telah aku katakan kepada dirimu, maafkan aku karena dirimulah yang ada dalam kejujuran hati ini dan maafkan pula hal itu harus membebani dirimu walau kadang kuberpikir apa yang ada dalam hatimu tidak sama dengan apa yang ada dalam hatiku tetapi tetap maafkan aku yang terlalu bodoh untuk menyikapi semua yang ada didalam kehidupan ini jika aku salah menafsirkan semua itu.

Duhai seseorang yang menghadirkan kebahagiaan diriku setelah mengenal dirimu, maafkan jika aku harus mengatakan kejujuran ini secara gamblang kepadamu walau kadang aku berpikir kemuliaanmu itu akan lebih condong membahagiaakan manusia lain daripada harus menyakiti insan lain dan maafkan ketololan aku jika harus berkata jujur kepadamu tetapi memang itulah yang ada dalam hatiku entah bagaimana kamu menyikapinya aku akan menerima dengan lapang dada.

Duhai seseorang yang telah memberi sejuta pelajaran pada aku yang teramat bodoh ini maafkan pula jika aku sering mengajak kamu harus mengikuti apa yang aku inginkan namun kepandaianmulah yang akan selalu mengajari aku untuk selalu berjalan tuk menerima "hitungan" baik oleh_Nya. Tetapi apakah kita memang tidak bisa bersatu sedang kita sendiripun tidak tahu apa yang terjadi didetik berikutnya tak bisakah kita " berusaha" dan berdo'a untuk menggapai apa yang kita inginkan???..

Duhai seseorang yang hatiku telah terpaut olehmu maafkan aku jika selama ini harus melibatkan kamu dalam kekacauan pikirku namun beri sedikit celah agar aku tahu apa yang ada dalam hatimu yang kudus agar dapat melihat seberkas sinar dan kujadikan panduan untuk berusaha meraihnya...

Maafkan aku jika salah dan khilaf selalu menyertai diri yang hina ini






Tidak ada komentar:

Posting Komentar