CUKUPLAH ALLAH


Aku cuma minta dihargai
Apa itu sesuatu yang sangat amat mahal harganya?
Hingga kau selalu meremehkan orang-orang yang mencoba belajar jujur
Teringat akan sebuah cerita tentang seseorang yang telah membunuh 99 orang
Dia pun ingin bertaubat dan bertanya kepada salah seorang yang dirasa ilmunya memadai
Tetapi orang itu hanya melihat dari sisi logika saja
Orang yang membunuh 99 : "apakah ketika saya bertaubat, taubat saya akan diterima oleh Allah?"
Orang pintar : "Kalau menurut logika saya, dosa Anda terlalu besar untuk diterima taubatnya oleh Allah."
Akhirnya orang yang membunuh itu pun membunuh orang pintar itu
Tepat 100 orang yang dibunuh
Akhirnya dia kembali berjalan dan bertemu dengan seorang kyai
Orang yang membunuh : "Pak Kyai, saya sudah membunuh 100 orang. Saya ingin bertaubat. Apakah Allah akan menerima taubat saya?"
Pak Kyai : "Allah itu Maha Penyayang. Tidak ada taubat yang ditolak ketika memang dia bersungguh-sungguh. Berjalanlah ke kota yang jaraknya ratusan km. Belajarlah di sana. Bertaubatlah sungguh-sungguh."
Orang yang membunuh itu pun berjalan dengan semangat taubatnya akan diterima
Ternyata selang beberapa langkah, orang itu pun meninggal
Allahuakbar, Allah menerima taubatnya
                  Seseorang yang telah membunuh 99 orang sangat tidak mudahdipercaya
Begitupun dengan orang yang telah berkhianat
Meski berusaha jujur sejujur2nya, tapi tetap tak dipercaya
Tak terperi rasanya…
Menambah goresan luka di hati yang masih menganga
Meski tak ada satu hal pun yang sembunyikan lagi
Tetap tak mampu menghapus keraguan itu
Semoga Allah selalu menjagamu dalam pelukan kasih sayangNya
Aamiiin.....


“Bismillahi tawakaltu ‘alallah… la haula wa la quwwata illa billah…”
Dari curahan hati seorang sahabat diatas, pahamilah…
Ujian sering kali datang tanpa diduga, semua adalah murni kehendak dari Allah Sang Pemilik diri dan kehidupan ini. Ada kalanya hati dan diri ini siap menerima, tapi ada kalanya diri ini sampai terjatuh saat menerimanya. Apapun kondisinya, kita tidak akan mampu menolak dan menimpakan musibah itu kepada orang lain. Semua yang diberikan-Nya untuk kita adalah telah sesuai dengan takaran yang dimiliki-Nya. Seperti apapun sebenarnya kita mampu untuk menerima dan mengatasinya dengan bantuan Allah, itu yang pasti!

Saat diri ini diberikan kesulitan, kesedihan, musibah, kehilangan dan cibiran yang sangat tidak menyenangkan bagi kita. Jangan pernah mengira bahwa kita adalah orang yang paling sengsara di dunia, atau orang yang telah di benci oleh Allah. Kala kita menyikapi ujian ini dengan semakin dekat dengan-Nya, semakin tunduk pada-Nya maka boleh jadi itu adalah surat Cinta Allah yang dikirimkan-Nya kepada kita.

Kala kita telah berusaha sekuat tenaga, dan doa yang tak pernah putus kepada Allah maka tawakal kepada Allah adalah kewajiban kita, maka Allah akan tunjukkan jalan dan memberikan kita kemampuan untuk menyelesaikannya. Jangan pernah lupa untuk meniatkan semua karena Allah, agar hati dan diri kita selalu terjaga dalam dekapan-Nya. Tiada kekuatan kita untuk menyelesaikannya, hanya Allah saja yang mampu menyelesaikan setiap masalah kita.

“Ingatlah kepadaKu, Aku pun akan ingat kepadaMu” Q.S. Al Baqarah 152

“maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kamu dustakan?”Q.S. Ar Rahman: 13

“….barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia berikan rezeki dari tempat yang tidak di sangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan cukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” Q. S. Ath Talaq: 2-3

“barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” Q. S. Ath Talaq: 5

“...Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah memang adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Ali Imran: 173-174)

Pernahkah anda mengalami hal-hal berikut :
·         Berkeluh kesah kepada manusia (CURHAT) eh engga taunya esok malah menjadi bumerang buat kita, ketika seluruh rahasia kita akhirnya menjadi rahasia umum.
·         Berusaha jujur sekuat tenaga untuk mengembalikan kepercayaan orang lain, tapi tetap tidak dipercaya lagi karena kita pernah mengkhianatinya.
·         Datang kepada kawan yang dulu sempat kita bantu, tapi tidak ada satupun yang dia lakukan (menurutnya), sedang kita dapati ia sebenarnya bisa membantu.
·         Berusaha memperbaiki diri, tapi tidak ada satupun  kebaikan yang kita lakukan benar menurutnya dan tetap selalu dinilai salah.
·         Datang memohon bantuan kepada seorang kenalan, malah yang datang adalah hinaan. Apalagi kebetulan kita pernah punya salah sama dia, bertambahlah kehinaan kita.
·         Datang kepada kawan, eh belum sempat kita mengeluhkan persoalan kita, dia malah menyodorkan keluhan-keluhannya dia. Dan jadilah kita yang malah membantunya.
·         Datang kepada seseorang yang kelihatannya baik dan peduli akan kesusahan kita. Ternyata kita justru menjadi mangsanya, menjadi korbannya. Jadilah kita sudah jatuh tertimpa tangga pula.
·         Datang kepada seorang kawan, yang ternyata ia sudah pernah kita kecewakan, lalu dia bilang, kapok engga akan pernah mau membantu lagi.
·         Pergi sana pergi sini untuk mengobati penyakit, tapi tiada kunjung sembuh. Bahkan keputusasaan hampir merenggut nyawa.
·         Kita tersudut dan menangis tidak tahu lagi kepada siapa kita mengadu. Rasanya buntu, dan hidup ini bagai di neraka saja. Dll.

Bila anda pernah mengalami hal-hal seperti disebutkan di atas, berarti anda memang sedang butuh Allah. Ketahuilah beberapa hal berikut ini :
ü  Allah tahu kita datang dengan dosa sebesar gunung, Allah tahu kita datang dengan dosa setinggi langit, dan Allah tahu kita datang dengan dosa seluas samudra, banyak maksiat yang kita lakukan, banyak kebohongan yang kita jalankan; tapi ketika kita datang kepada-Nya, Dia tidak pernah menolak, malah Dia senang menerima.
ü  Dia Maha Mengampuni. Ampunan-Nya melebihi amarah-Nya dan jauh melebihi dosa dan maksiat kita.
ü  Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia kasihi orang-orang yang berkehendak dikasihi-Nya, dan menyayangi orang-orang yang berkehendak disayangi-Nya.
ü  Dia tidak pernah marah kepada kita, seberapapun kita menyakiti-Nya. Dia hanya marah, sebab perbuatan buruk kita hanya akan menghalangi rahmat-Nya.
ü  Dia tidak pernah kecewa seberapa kali pun kita mengecewakan-Nya.
ü  Dia tidak pernah menutup pintu buat kita, dan memenuhi segala harapan bagi mereka yang mau kembali kepada-Nya.
ü  Kekuasaan-Nya melebihi masalah kita, kebesaran-Nya melebihi apa yang kita keluhkan.
ü  Dia Maha Menyembuhkan tanpa meminta bayaran. Dia hanya minta kita menjadi hamba-Nya yang baik, tunduk dan patuh menghamba kepada-Nya.
ü  Dia Maha Memberikan bantuan dan pertolongan. Sungguhpun bantuan itu untuk masalah yang sebenarnya kita buat sendiri, dan harusnya kita yang memikulnya sendiri.
ü  Dia Maha Melindungi, sungguhpun kita memohon perlindungan dari sesuatu keburukan yang kita lakukan sendiri.
ü  Dia adalah Penggenggam masa depan dan Penggenggam segala urusan.
ü  Di tangan-Nya keputusan baik atau buruk, sedang Dia selalu dan selalu akan memberikan yang baik-baik.
ü  Dia selalu mau memudahkan, tanpa pernah bermaksud sedikitpun menyulitkan.
ü  Dia selalu berniat meringankan, seberapapun beratnya permasalahan, dan tidak pernah punya kepentingan memberatkan.
ü  Dia adalah Yang Maha Berkehendak.
ü  Dia Yang Menguasai hati dan pikiran manusia.
ü   Dia Yang Bisa Membolak-balikkan keadaan.
ü  Dia Yang Maha Meninggikan dan Maha Merendahkan tanpa pernah berniat untuk merendahkan. Seseorang menjadi rendah bukan karena Dia rendahkan, tapi karena Dia Yang Maha Meninggikan terhalang meninggikan kita sebab perbuatan buruk kita. Ia akan meninggikan kita lagi bilamana kita sanggup merendahkan diri kita kembali di hadapan-Nya.
ü  Dia Yang Maha Mengayakan dan Maha Memiskinkan, tanpa pernah memiskinkan manusia. Kita jadi miskin sebab kita yang memiskinkan diri kita sendiri.
ü  Dia Maha Kaya, Dia bukan saja memiliki seluruh harta benda orang-orang yang kaya, dan memiliki seluruh orang-orang kaya, tapi juga memiliki semua hal yang ada di bumi di langit dan di semesta ini.
ü  Dia Maka Kuasa. Kuasa-Nya meliputi kekuasaannya orang-orang yang berkuasa dan meliputi kekuasaannya orang-orang yang tidak dikuasai orang-orang yang berkuasa.
ü  Dia Yang Maha Memuliakan dan Maha Menghinakan, tanpa pernah bermaksud menghinakan. Kita menjadi hina sebab kita sendiri yang membuat diri kita hina.
ü  Dia Maha Menghibur hati.
ü  Dia Maha Mengdengarkan segala keluh kesah.
ü  Dia Maha Menemani.
ü  Dia Maha Melihat segala kesedihan dan Menyaksikan segala kesusahan dan selalu berkenan menolong.
ü  Dia Mahasegala.

Hanya karena kami kurang mengenal-Mu, lantas kami berjalan sendiri dalam kegelapan. Sendiri dalam menjalani hidup dan kehidupan, sendiri dalam mengatasi kesulitan hidup dan kehidupan.

Andai kami mengenal-Mu dengan baik, sebaik pemahaman hari ini dan sebaik yang Engkau pahamkan kepada kami, tentu kami tidak akan berpaling dari diri-Mu dan senantiasa minta ditemani.

Engkau terlalu berharga untuk kami abaikan. Engkau terlalu berharga untuk kami lupakan. Dan kami menjadi terlalu bodoh bila tidak mendekat dengan-Mu. Engkau bisa hilangkan penderitaan kami dengan sekejap. Engkau bisa hapuskan kesalahan-kesalahan kami dengan sekejap. Engkau bisa sembuhkan penyakit-penyakit kami semudah yang Engkau mau. Itu karena Engkau demekian kuasa. Kekuasaan-Mu tidak pernah berbatas dan tidak pernah bertepi.

QS An-Nisa : 6 
Wakafa billahi hasiiba (Cukuplah Allah sebagai Pengawas) 

QS An-Nisa : 45
Wakafa billahi waliyyan (Cukuplah Allah sebagai Pelindung)

QS An-Nisa : 45
Wakafa billahi nashiiran (Cukuplah Allah sebagai Penolong)

QS An-Nisa : 70
Wakafa billahi 'aliiman (Cukuplah Allah yang mengetahui)

QS An-Nisa : 79
Wakafa billahi syahiidan (Cukuplah Allah sebagai Saksi)

Saudaraku…
Semoga Allah kuatkan kita dalam keimanan, ketaqwaan dan keikhlasan dalam mendekati-Nya. Allah sangat mencintai kita lebih dari cinta yang kita miliki. Karena nikmat-Nya untuk kita tidak pernah berhenti kita rasakan dan tidak bisa dihitung satu persatu. Allah tidak pernah ingkar dengan janji-Nya, surga telah menanti kita dengan sangat indahnya. Dan semoga Allah menjaga kesadaran kita untuk tetap ingat kepada-Nya kala sedih dan senang.

Mengambil pelajaran dari setiap kejadian untuk memperbaiki diri yang rapuh ini…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar